Home BERANDA Di Balik Pakaian Mewah Cucu Nabi

Di Balik Pakaian Mewah Cucu Nabi

0

Hasan r.a cucu Nabi SAW. Beliau memakai pakaian mahal sehingga seorang Yahudi datang kepadanya dan berkata.

“Ya Hasan, benarkah engkau cucu Rasulullah ?”Hasan r.a. menjawab,”Ya, Kenapa ? ”Kata si Yahudi, “mengapa engkau menyelisihi kakekmu dengan berpakaian mewah padahal dunia adalah penjara bagimu dan surga bagi orang kafir?”.

Si Yahudi melanjutkan, “kini kau lihat, aku berpakaian compang camping sementara kamu seperti di Surga?”

Hasan r.a. berkata,”Wahai Yahudi, seandainya kamu tahu pakaian apa yang akan kamu dapatkan di neraka, niscaya kamu akan memakai pakaian paling mewah di dunia ini karena tak merasakan lagi di akhirat. Aku memakai pakaian bagus ini agar orang miskin tahu kalau aku orang kaya agar mereka tak sungkan-sungkan meminta sedekah kepadaku.”

Hikmah dari kisah Hasan r.a. dan si Yahudi:

Kisah ini mengajarkan kita bahwa penampilan luar tidak selalu mencerminkan kesombongan atau kecintaan pada dunia. Hasan r.a. menunjukkan bahwa niat dan tujuan di balik perbuatan jauh lebih penting. Ia berpakaian mewah bukan untuk pamer, tetapi agar orang miskin merasa nyaman meminta bantuan kepadanya ini adalah bentuk empati yang dalam dan strategi mulia dalam bersedekah.

Ia juga mengingatkan bahwa penderitaan duniawi bukan ukuran keselamatan akhirat, dan kemewahan dunia bukan jaminan kesesatan semua bergantung pada hati dan amal.

Di sisi lain, ia menegaskan kepada si Yahudi bahwa penderitaan orang kafir di akhirat jauh lebih berat dari kesusahan di dunia. Maka, seorang mukmin bisa saja hidup nyaman di dunia asalkan ia tidak lupa tanggung jawabnya kepada Allah dan kepada sesama.

Pelajaran utama:

Kebaikan sejati bukan hanya di balik kesederhanaan, tapi juga di balik niat yang tulus dan manfaat bagi orang lain.

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version